Pendidikan Dini Usia Gerbong
Kesuksesan
Pendidikan adalah suatu proses yang sangat panjang sekali.
Nabi kita muhammad SAW telah menyatakan tuntutlah ilmu dari buaian sampai liat
lahat. Dengan demikian maka akan sangat penting sekali untuk kita memulai proses pendidikan itu sedini mungkin.
Proses pendidikan yang pertama adalah didalam keluarga.
Dewasa ini dimana jaman begitu sulit dan mencekik maka
pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga sangat jarang sekali dapat dipenuhi hanya
oleh satu orang saja, akhirnya entah itu
ayah entah itu ibu semua keluar rumah untuk bekerja. Akhirnya dalam sehari
sekitar 8 jam anak harus dititip kepada orang lain. Kita tidak akan pernah tahu
bagaimana pendidikan anak kita selama 8 jam sehari itu.Maka akan sangat
disayangkan jika kita tanpa rasa bersalah sedikitpun membiarkan dan menyerahkan
pendidikan anak kita kepada orang lain, pembantu atau siapapun. Jika kita tidak
dapat mendidik anak kita langsung maka usahakanlah agar pendidikan anak kita
itu diserahkan kepada orang yang terdekat dengan keluarga kita semisal paman ,
keponakan, ibu, nenek. Kita bisa berasumsi bahwa seburuknya perlakuan keluarga
itu tetaplah demi tujuan kebaikan tanpa rasa marah atau benci.
Disaat anak kita berumur bulanan
sampai 2 tahun maka itulah periode emas yang utama dimana jaringan otak
berkembang sangat pesat. Jaringan otak akan terus menerus membelah dan saling
merangkai bila dia terus mendapatkan rangsangan-rangsangan positif. Dengan
demikian akan terasa dan terlihat perkembangan bayi kecil kita dari waktu
kewaktu. Coba kita buka hard disk komputer kita, maka kita akan temukan ribuan
kabel kecil yang saling merangkai satu
sama lain. Semakin banyak kabel dan jaringan akan semakin canggih komputer
kita. Juga lihatlah sebilah pisau, semakin sering dia di asah akan semakin
tajamlah pisau itu. Begitulah perumpamaan untuk otak bayi kita. Semakin bagus
jaringan otak berkembang akan semakin positiflah tingkat kecerdasan dan
perkembangan mental sikecil, dan sebaliknya semakin kecil rangsangan yang
diterima otak sikecil dalam periode emasnya maka akan semakin lambatlah
perkembangannya.
Periode emas anak adalah periode yang
sangat menentukan. Setiap goresan diotak sangat menentukan sekali untuk
selamanya. Sedikit saja ada noda disana maka dia akan terus membekas dan sangat
sulit sekali untuk hilang. Karena sangat penting untuk menjaga jangan sampai
kain putih bersih yang masih polos itu terkotori oleh berjuta noda akibat
ketidakperdulian (sikap menyepelekan) kita terhadap pendidikan si kecil.
Ditengah kelincahannya dan keriangannya sering sekali kita menemukan banyaknya
tingkah polah anak-anak yang tampak menjengkelkan. Dan sering sekali reaksi
orang tua menjadi demikian emosional sehingga terkadang anak kita tampak
menjadi terbengong keheranan ( mungkin dalam benaknya bertanya bapak/ibuku ini
kenapa). Anak menumpahkan kotoran dipakaian kita terkadang kita bentak sampai tetangga
yang jaraknya 10 meter bisa mendengar bentakan kita itu. Kita harus ingat bahwa
memori otak sikecil sangat tajam sekali. Jangan sampai kesedihan, ketakutan
atau ketidaknyamanan akibat teguran atau bentakan kita membekas sampai anak
kita dewasa. Anak harus dibuat senyaman dan serileks mungkin. Karenanya metode
bermain yang santai tapi serius sangat dibutuhkan untuk pengoptimalan
kecerdasan sikecil. Jika sikecil berbuat salah ingatkanlah dengan bahasa yang
lembut tetapi tegas, tanpa teriakan atau bentakan. Jangan juga anak kita
biarkan berbuat seenaknya tanpa teguran sedikitpun karena hal yang demikian
akan membuat anak berkembang menjadi nakal dan tidak terkendali.
Memang akan sangat sulit untuk
mencapai kesempurnaan tetapi kita harus ingat bahwa buah dari semua kesulitan
itu adalah kenikmatan yang tiada tara dari tumbuhnya generasi yang santun, taat
dan tahu bagaimana cara menghargai orang
tua dan dan merawat kita dimasa senja sekaligus akan menjadi penyejuk dahaga
dan pengantar kita menuju surga-NYA.
Ibu
harus cerdas
Kecerdasan
ibu sangat di butuhkan untuk keberhasilan pendidikan dan pengembangan diri anak . Mendidik anak sangat membutuhkan ilmu,
sehingga dalam perjalanannya anak tidak mengalami salah asuh. Salah asuh pada
anak berdampak sangat besar sekali mengingat jiwa anak adalah jiwa yang sangat
labil dan bersih sehinngga apa pun perlakuan yang di terimanya akan dengan
mudah membekas dan di ingat olehnya. Banyak anak yang mengalami trauma luar
biasa terhadap sesuatu karena salah dalam pengasuhan pada masa dini usia ini.
Suatu ketika anak menjadi takut setengah mati untuk pergi buang air ke belakang
namun selalu meminta untuk di temani sampai pake acara menangis segala. Setelah
di tanyakan sebabnya karena dia baru saja menyaksikan film kartun anak-anak
bertema hantu. Jika hal seperti ini berlangsung secara terus menerus maka bisa
jadi kepribadian anak akan menjadi penakut dalam kehidupan kesehariannya.
Begitu pun jika anak sering di marahi maka anak akan cenderung menjadi
sensitive, gampang marah, minder dan banyak sifat kurang percaya diri.
Jika
anda mempunyai anak kecil yang berusia di bawah 5 tahun cobalah untuk melatih
anak dengan memperdengarkan kaset berisi doa-doa pendek semacam doa mau makan,
doa masuk kamar kecil, doa selamat dunia akhirat, doa untuk orang tua, putarkan
berulang. Maka anda pasti akan melihat bahwa dalam waktu tak lama anak kita
akan menyanyi dan mengikuti lirik-lirik lagu tersebut. Sungguh luar biasa
memang masa emas dalam pertumbuhan anak. Maka jika kita menyia-nyiakannya sungguh
luar biasa sayang. Memang jika pendidikan anak tersebut di format dengan cara
pendidikan anak dewasa tentu akan sangat memberatkan untuk si anak. Namun sudah
tentu model-model pendidikan di PAUD atau di TK tidaklah demikian. Mereka
mempergunakan system yang sangat mendukung fase tumbuh kembang anak di masa
usia dini tersebut. Justru jika kita membiarkan anak usia dini kita bermain
sepuasnya tanpa arahan dan pendidikan sama sekali hal ini sangat di sayangkan
sekali. Kita pasti ingat bahwa pada saat masa nabi dahulu anak-anak usia 10
tahunan telah hafal Quran, pemuda belasan tahun telah mampu mengeluarkan
kitab-kitab berkualitas tinggi tentang ilmu pengetahuan yang mampu bertahan
sampai ratusan tahun kemudian. Hal ini karena kecerdasan ibu dan pendidikan
sejak dini di dalam keluarga.
Sang
ibu sebagai motor keluarga ketika sang ayah bekerja mesti dapat melakukan
proses pembelajaran kepada anaknya. Pengetahuan yang harus di miliki ibu
sebenarnya sangat banyak