Manfaatkan Waktumu Sebelum Waktu Sempitmu
Berjuta kesempatan untuk melakukan kebaikan sesungguhnya berseliweran disekitar kita. Tetapi sering
sekali kita dengan sengaja mengabaikannya.Maka akhirnya banyak sekali
kesempatan untuk kita kita terbuang dengan sia-sia. Coba kita mulai aktivitas
kita itu dari bangun tidur. Biasanya pagi saat bangun tidur itu kita tidak akan
langsung bangun dan melakukan kegiatan seperti sholat, dan sebaginya, tetapi
akan memilih untuk merenung dan melamun terlebih dahulu dengan alasan
menyegarkan diri. Maka melamunlah kita menghayalkan berbagai hal. Disini
sesungguhnya kita bisa memulai kesibukan kita dengan memikirkan berbagai
rencana kita sehari ini diiringi dengan berdzikir dan berdoa. Tanpa kita sadari
jika kita melakukannya ucap alhamdulillah saja dalam waktu 5 menit kita sudah
akan bisa mendapat 100 an kali berikut rampungnya planning kegiatan kita dalam
pikiran. Selesai itu, lalu kita bangun dan beribadah dan diteruskan dengan
mandi, sarapan, dst. Lalu berangkatlah kita kekantor atau ketempat pekerjaan
kita. Disini biasanya dalam perjalanan panjang kita, kita cenderung kembali
akan bermain-main dengan angan-angan kita. Sayang sekali bukan jika waktu 30
menit atau 1 jam perjalanan kita hanya diisi dengan angan-angan kosong. Alangkah
lebih baiknya jika waktu sebanyak itu kita isi lagi dengan dzikir dan mengingat-NYA. Saya rasa
disini kita bisa mendapat 1000 an kalimat dzikir apapun itu atau jika kita baca
suran al-ikhlas kita akan bisa menyelesaikan 30 an kali minimal. Juga selama
perjalanan itu mungkin kita bisa membagi banyak senyum kepada teman perjalanan
kita atau mengobrol yang baik dan bukan gunjingan. Misalnya kita bisa menyapa
teman duduk di bis kota dengan pancingan pertanyaan alangkah sadisnya ryan ya,
mudah-mudahan anak kita tidak seperti itu pak
dll. Bukan kah senyum adalah ibadah, begitupun dengan sekata kebaikan
atau pesan yang keluar dari lidah kita.
Sesampainya dikantor kita pun bekerja dengan terus saja bergelut dengan
apapun pekerjaan kita sampai selesai. Disini pun dalam masa 8 jam pekerjaan
kita disela sela kita melepas kejenuhan kita bisa juga mengisinya dengan dzikir
kembali, lumayankan jika tarik napas 5 menit saja kita bisa dapat 10 sampai 50 an kalimat tasbih. Jangan lupa
untuk selalu tersenyum ramah dan berbicara dengan santun kepada setiap orang
yang kita temui , entah dikantor atau di jalan karena kita tidak tahu betapa
kadang senyum kita bisa menyejukkan emosi orang lain yang mungkin sedang sangat
sumpek. Senyum dan rileks juga sangat penting untuk menjaga agar otot dan otak
kita tetap dalam posisi kendor. Tetapi ingat juga jangan senyum-senyum sendiri,
entar dikira gak waras lagi.
Selesai kita dengan aktivitas kantor dan usai magrib biasanya kita
cenderung akan melepaskan kepenatan kita bekerja dengan menonton televisi. Dari
selesai magrib sampai kita hendak tidur jam 10 an malam kita akan menghabiskan waktu kita
didepan televisi menyaksikan berita politik, gosip, sinetron sampai melihat
film-film made in Bollywood atau Holywood. Sayang sekali jika waktu selama itu
kita buang sia-sia didepan televisi. Sebenarnya alangkah baiknya jika waktu itu
bisa kita manfaatkan dengan berdzikir atau membaca kitab suci kita . Ya baca
dzikir 200 atau 300 kali lah atau baca ayat
setengah sampai satu lembar lumayanlah. Dan begitupun ketika kita hendak
tidur bisa kita isi terlebih dahulu dengan dzikir atau membaca bebarapa ayat.
Maka selesailah hari kita hari ini. Maka jika kita menengok kembali hari
kita, ternyata kita sudah bisa menabung banyak kalimat dzikir atau ayat. Sehari
dua hari memang sedikit tetapi jika yang sedikit itu kita kumpulkan beratus
hari, beribu hari sesuai usia kita yang puluhan tahun maka jumlahnya akan
sangat besar. Jumlah-jumlah yang tertera hanyalah perumpamaan untuk memudahkan
kita membayangkan bukan berarti segala harus kita hitung laksana pedagang.
Tetapi jika kita mau memikirkan lagi bukankah setiap detail perbuatan kita ada
yang mencatatnya dengan teliti tanpa ada satu pun yang terlewatkan. Juga bukan
kah terlalu banyak karunia yang sudah diberikan kepada kita tanpa pernah Tuhan
menghitung-hitungnya. Apakah kita pernah membayangkan berapa mahal kita harus
membeli seandainya dijual setiap cc oksigen yang kita hisap, atau berapa mahal yang harus dibayar untuk
setiap ml air yang keluar dari sumber mata air.
Setiap detik waktu adalah sesuatu yang sangat berharga sekali. Kita memang
belum menyadarinya sekarang tetapi percayalah bahwa satu kebaikan akan sangat
berharga nanti. Jadi selagi ada waktu dan kesempatan berbuatlah untuk bekal
kita nanti. Hidup didunia ini ibarat seorang pengembara yang singgah sejenak
dibawah sebuah pohon untuk beristirahat dan melepas lelah. Berapa sih waktu
istirahat misal kita minum kopi diwarung, tidak lama. Karenanya mari kita
manfaatkan waktu kita sebaik mungkin untuk sesuatu yang berguna bukan hanya
buat dunia kita tetapi juga buat akhirat kita dan itulah tujuan hidup yang
sesungguhnya.