MEMBIASAKAN DENGAN AMAL YANG KECIL UNTUK MERAIH SURGA

Membiasakan dengan amal yang kecil
Menabung sesungguhnya sangat mudah. Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali cenderung meremehkan amal kecil yang bisa kita lakukan. Berapa banyak waktu yang kita buang secara sia-sia. Berapa waktu kita habiskan untuk berbicara yang tidak perlu. Berapa jam kita buang secara sia-sia didepan televisi. Berapa waktu yang sudah terlewat dan hanya terisi kesia-siaan.

Gunakan waktumu dalam 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya,begitu kata Nabi kita, Muhammad SAW.:
Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara
Sehat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Kenapa nasehat demikian sangat penting. Karena kita tidak tahu kapan kematian datang menjemput kita. Dengan demikian maka mencari bekal sebanyak-banyaknya adalah sebuah keharusan. Tanpa bekal maka sudah pasti kehidupan kita nanti yang kita dapatkan adalah kesengsaraan semata.

Sesungguhnya tidak ada amal yang kecil atau besar dalam pandangan agama. Semua perbuatan akan ada balasannya. Karenanya sangat penting untuk selalu membiasakan kita dengan perbuatan-perbuatan baik baik dalam pikiran, perkataan atau perbuatan. Hal-hal yang ringan seperti bertasbih, tahmid, takbir atau tahlil bentuk perkataan yang ringan bisa kita lakukan. Bentuk-bentuk perbuatan yang ringan untuk kita lakukann  seperti menulis yang baik, menyingkirkan duri dari jalanan. Perbuatan yang baik sangat banyak sekali.

Maka sangat penting untuk mengerjakan kebaikan apapun itu wujudnya. Bahwa perbuatan sekecil apapun akan ada balasannya maka sangat penting terus mengerjakan kebaikan sekecil apapun dan berusaha meninggalkan kejahatan sekalipun itu masih dalam pikiran.

Surga Itu Murah dan Neraka Itu Mahal
Didalam kehidupan ini sesungguhnya masuk surga itu mudah, sementara itu masuk neraka itu susah. Untuk bisa masuk surga kita hanya perlu mengikuti hati nurani dan biasanya tanpa perlu membayar sama sekali. Sementara untuk masuk neraka kita harus mematikan apa suara hati kita dan membayar mahal dengannya. Tetapi anehnya ternyata kita lebih suka membayar dan mematikan hati kita untuk mendapatkan kepuasan.
Lihatlah kafe,lihatlah diskotik, lihatlah harga exctasi, lihatlah kompleks prostitusi. Semua harus membayar jika kita ingin mendapatkannya tetapi toh ternyata semua hal diatas adalah bisnis dengan keuntungan terbesar saat ini.

Sementara itu untuk sholat, untuk berpuasa, untuk zakat, untuk menyingkirkan sepotong duri dijalanan, untuk selalu tersenyum. Semua adalah langkah mudah untuk mencapai surga, tetapi nyatanya hal yang sangat mudah dan gratis itu tidak banyak pengamalnya. Padahal balasannya teramat nikmat untuk kita, surga yang mengalir air dibawahnya, dimana kita bisa meminum madu sepuas kita, bisa meminum arak sepuas kita, bisa meminum anggur sepuas kita.

Sesungguhnya Tuhan kita sangat demokratis, manusia mau pilih surga atau neraka itu adalah hak. Persoalannya adalah apakah kita siap dengan segala konsekuensinya.

Sabar Adalah Rahmat
Hidup dijaman sekarang ini sungguh sangat memerlukan kesabaran luar biasa. Bayangkan kita baru keluar rumah disambut kemacetan luar biasa. Masuk kita dalam bus kota kita dihadapkan pada berjubelnya penumpang. Dikantor baru mau memulai pekerjaan kita ternyata lampu tiba-tiba padam dan kitapun harus berhadapan dengan suara bising genset. Jika kita melangkah kepasar maka kita akan dihadapkan pada harga-harga barang yang sangat tinggi. Belum lagi urusan Minyak tanah, urusan bensin, urusan baju,urusan sekolah.

Maka disini akan sangat terasa sekali pentingnya kita menengok kembali ajaran-ajaran agama kita. Bahwa pada dasarnya sangat dibutuhkan kesabaran untuk semua permasalahan yang kita hadapi. Iya kan ,masalahnya kita mau apa. Kita ibaratnya adalah seonggok kapas yang tidak punya kuasa untuk melawan derasnya angin. Yang terbaik dalam kondisi sekarang adalah terus berusaha memperbaiki keadaan kita agar tidak menjadi lebih parah. Perlu diingat Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum bila dia tidak mengubahnya sendiri. Intinya adalah jika kita sudah berusaha maka kita harus bersabar atas semua.