Sungai Mahakam adalah sungai yang
berada di Kalimantan timur. Dengan panjang 900 an KM, sungai Mahakam adalah
salah satu sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Mahakam juga melalui ibu kota Kalimantan
Timur yaitu Kota Samarinda dan kota Tenggarong.
Riwayat sungai Mahakam telah demikian
panjang, sepanjang aliran sungainya yang mengalir dari sumber mata airnya di
daerah perbatasan Malaysia, wilayah kabupaten Kutai Barat, sampai wilayah
kabupaten Kutai Kartanegara di daerah muara. Sungai Mahakam telah menjadi saksi
atas perkembangan Propinsi Kalimantan Timur.
Jika kita melakukan perjalanan dengan
menumpang Kapal motor, kita akan mendapati panorama yang demikian indah di
sepanjang sungai Mahakam. Diatas kapal motor yang kita naiki, cobalah kita
untuk duduk di atas kapal, di sana kita akan bisa melihat bebas ke sekeliling.
Kita akan bisa melihat hamparan perumahan di tepian Mahakam, dan menunjukkan
betapa besar ketergantungan masyarakat dengan sungai Mahakam.Banyak masyarakat
masih melakukan aktivitas MCK di tepi sungai. Maka di pagi dan sore hari jika
melalui kota/desa sepanjang sungai Mahakam kita akan melihat bahwa sungai
Mahakam ibarat suatu tempat pemandian raksasa.
Di tepi sungai Mahakam kita juga akan
melalui aktivitas pertambangan. Memang di sepanjang sungai Mahakam banyak
sekali perusahaan2 tambang yang
melakukan eksploitasi. Bahkan terkadang kita bisa melihat aktivitas muat
batubara ke ponton, yang ukurannya mampu memuat batu bara 5 s.d 12 ton. Batu
bara itu dimuat dengan ponton , lalu dengan ponton itu di tarik ke muara untuk
di muat ke kapal yang mampu memuat batu bara 60 rb s.d 120.000 ton batu bara.
Batu bara itu kemudian di tarik sampai keluar negeri untuk di ekspor ke Negara tujuan
seperti India, Cina, Jepang,Italia, dan banyak lagi Negara tujuan ekspor.Namun
sebagai buah dari pengerukan batu bara yang demikian dahsyat kita juga akan
melihat lubang-lubang raksasa menganga
Melanjutkan kita perjalanan kita akan
menemui ponton atau kapal yang menarik puluhan, ratusan dan bahkan ribuan kayu
gelondongan. Kayu yang di bawa biasanya adalah kayu-kayu ringan yang bisa
mengapung di air, maka jenis jenisnya antara lain kapur, meranti dari jenis
yang ringan,dan bukan dari jenis berat seperti bengkirai atau ulin. Pada masa
jaya perkayuan di Kaltim, kayu kayu gelondongan ini bisa kita jumpai setiap
beberapa menit sekali, seperti halnya batu bara sekarang. Namun seiring
meredupnya bisnis perkayuan, kayu2 gelondongan yang mengapung di sepanjang
sungai Mahakam menjadi jarang kita temui.
Melanjutkan perjalanan kita, di
daerah kota bangun kita akan menemui jembatan megah , yang kedua di kutai
kartanegara, setelah jembatan yang berada di kota tenggarong. Jembatan ini juga
terkenal dengan julukan jembatan abu nawas, karena jembatan sudah megah
terbentang di selebar sungai Mahakam namun jalan penghubung di salah satu sisi
jembatan belum lagi tersedia. Jadilah jembatan tersebut semata sebagai salah
satu tempat rekreasi warga kampung liang di kecamatan kota bangun. Sungai
Mahakam di kota bangun bercabang, yang salah satunya akan menemui 3 danau di
wilayah Mahakam yaitu danau jempang, danau melintang dan danau semayang. 3
danau ini sangat popular karena pada jaman dahulunya dan sampai sekarang
terkadang masih di temui kumpulan ikan pesut yang langka. 3 danau tersebut memang
menjadi sumber mata pencaharian bagi ribuan warga, karena kekayaan jenis ikan
di 3 danau tersebut mampu memberikan sumber penghidupan yang tiada habisnya.Menarik
jika berada di tengah danau tersebut pada masa lampau karena kita ibarat tengah
berada di tengah laut karena sepanjang mata memandang hanya akan menemui air di
sekeliling. Namun sekarang, kondisi ketiga danau tersebut sangat menyedihkan
karena kerusakan lingkungan yang di alami, telah menyebabkan danau mengalami
pendangkalan yang sangat parah, di tambah dengan habitat gulma yang demikian
cepat berkembang, menyebabkan danau di kuasai oleh engceng gondok dan tanaman
gulma lain.
Jika melanjutkan lagi kita perjalanan
ke hulu Mahakam kita akan sampai kepada wilayah kutai barat, tepatnya di
ibukota kabupatennya yaitu sendawar. Kita patut untuk berhenti sejenak dan
bahkan untuk sehari atau 2 hari di sini karena banyak obyek wisata menarik di
sini. Yang paling utama adalah keberadaan obyek wisata cagar alam kersik luway.
Cagar alam kersik luway adalah taman cagar alam yang di lindungi karena
kekhasan habitatnya. Puluhan, ratusan dan mungkin ribuan anggrek bisa kita
jumpai di sini, diantaranya adalah anggrek hitam. Anggrek ini pada masa lampau
sangat banyak dan mudah di jumpai.Namun karena bencana yang berulang berupa
kebakaran hutan yang terus menerus, jumlah dan jenis anggrek telah sangat jauh
berkurang. Di daerah kubar ini kerap kita jumpai upacara adat belian yang
merupakan tradisi masyarakat, pengobatan masyarakat dan penghormatan arwah
leluhur. Di acara ini akan kita jumpai banyak acara-acara tradisional seperti
tari-tarian, permainan tradisional, acara persembahyangan, dan di puncaki
dengan ritual pengorbanan kerbau. Acara sangat semarak, biasanya berlangsung
dalam waktu beberapa minggu.Acara dan tradisi daerah di kab. Kutai barat sangat
sering berlangsung karena dukungan yang kuat dari pemerintah daerah terhadap
pelestarian budaya local dan leluhur.Selain wisata budaya dan kersik luway, di
ulu Mahakam kita juga bisa menjumpai derasnya arus air sehingga bagi pecinta
arung jeram, jeram-jeram di riam ulu Mahakam merupakan suatu tantangan yang
sangat menggairahkan . Derasnya arung jeram di ulu Mahakam telah memakan banyak
korban jiwa. Namun keindahan yang di pampangkan di tepinya sangat luar biasa.
Dinding batu di padu dengan lebatnya rimba raya telah menimbulkan suatu bentang
alam yang luar biasa indah.
Perjalanan menyusuri sungai Mahakam
merupakan suatu perjalanan yang akan sangat mengesankan. Maka siapun yang
membutuhkan tantangan perlu memikirkan untuk melakukan travelling ke sana