Jangan pernah melupakan orang tua kita karena mereka
adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita. Tanpa mereka kita bukan
siapa siapa dan bukan pula apa apa. Sejak dari proses “pencetakan”, proses di
dalam kandungan bunda,di waktu kecil sampai di waktu kita mampu mandiri semua
penuh dengan sentuhan kasih sayang bunda dan ayahanda tercinta. Tanpa pernah
memperdulikan kemampuan mereka sendiri mereka terus saja memberikan yang
maksimal kepada kita. Pada saat kita memilih susu yang mahal di kala bayi mereka
penuhi, kebutuhan kita di waktu kita sekolah, sepeda motor, dan semuanya mereka
tetap saja memenuhi. Padahal terkadang tanpa setahu kita atau kita pura2 tidak
tahu atau memang tidak mau tahu mereka harus mengutang kesana kemari untuk
mencukupkan semua permintaan kita.
Namun ceritanya akan lain pada saat kita telah
dewasa dan berkeluarga, berpenghasilan sendiri. Sangat banyak di antara kita
yang selalu saja berhitung di saat akan memberi kepada orang tua dengan alasan
apa pun, entah karena gaji kecil, entah karena istri atau suami tak
mengijinkan, entah karena lebih memuaskan apa pun kebutuhan anak secara
berlebihan. Terkadang di jumpai suami istri harus bertengkar terlebih dahulu
hanya sekedar untuk memberi 100 rb, 200 rb,300 rb atau 500 rb, padahal mereka
tak pernah sayang berbelanja pakaian sendiri yang minimal sekarang 200 rb
setiap potongnya. Jumlah 500 rb adalah sangat kecil di banding dengan gaji 5
juta mereka setiap bulan dan tidak akan bernilai apa apa dibanding pengorbanan
orang tua semasa dulunya.
Untuk para suami ijinkanlah istrimu untuk menunaikan
bakti pada orang tuanya. Ijinkanlah di saat kapan pun mereka akan mengunjungi
orang tuanya dan pada saat itu alangkah indahnya jika kalian mengatakan,”ma
jangan lupa ya titip uang untuk ayah ibu dan juga adik2.”Janganlah berlaku
egois dengan mau menang sendiri dan melarang atau menghambat bakti istri kepada
orang tuanya sekalipun memang kita mempunyai hak untuk itu.
Untuk para istri janganlah kalian melarang atau
menghambat suami yang juga akan menunaikan baktinya kepada orang tuanya.
Janganlah kau pandangi mereka dengan pandangan kemarahan pada saat kalian tahu
gajinya telah berkurang karena suami memberi uang kepada orang tuanya. Alangkah
indahnya jika suatu ketika hendak berkunjung kerumah mertua sang istri dengan
penuh kasih sayang bertanya kepada sang suami,”Pa, kita kasih 500 rb ya untuk
ibu dan adik2 disana,”percayalah suami
kalian akan menangis terharu tanpa sepengetahuan kalian karenanya.
Orang tua
disaat ada adalah sesuatu yang tak ternilai harganya. Betapa kasihan
jika kita melihat orang tua yang telah lanjut usia, jalan tertatih, punggung
membungkuk, mata telah kabur, namun mereka masih saja bekerja keras untuk
mencukupkan kebutuhan hidupnya. Kenapa tidak kita anak-anaknya yang menggantikan
kerja mereka sebagaimana mereka dahulu penuhkan segala kebutuhan kita pada saat
kita baru lahir sampai menjadi dewasa. Seharusnya yang kita lakukan adalah
memenuhkan kebutuhannya, menyayanginya, memeluk erat tubuhnya dengan penuh
kasih sayang, mencium tangannya dengan penuh ketaatan, memandangnya dengan
penuh rasa cinta.
Wahai saudara-saudara ku mari kita cinta orang tua
sepenuh jiwa raga karena pada saat mereka tak ada barulah semua akan terasa.
Dan jika kita belum melakukan bakti pada mereka, maka pada saat semua tak ada
semua akan tinggallah penyesalan semata