Dzikir harian adalah dzikir yang biasa kita lakukan, minimal yang biasa kita lakukan adalah dzikir setelah sholat, yakni 33 tasbih, 33 tahmid, 33 takbir, 1 tahlil sehingga berjumlah 100 sebanyak 5 kali sholat. Nampak remeh, kecil, tapi cobalah sesekali kita menghitung berapa jumlah dzikir kita di tambah dengan dzikir tambahan seperti sholawat dan istighfar. Ternyata dalam 30 tahun dzikir ba'da sholat tersebut berjumlah 1.782.000 untuk satu jenis dzikir saja.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah 165 berasal dari 33 (dzikir setelah sholat)X 5 Kali Sholat Sekarang marilah kita coba simulasikan jika dzikir harian itu kita tambah dengan dzikir tambahan, misalnya ba'da Maghrib atau Ba'da Subuh, atau sebelum tidur, atau setelah bangun tidur atau dzikir selama waktu luang tanpa kegiatan, namun rutin kita kerjakan setiap hari. Bila intensitasnya kita tambah menjadi 500 perhari ternyata dzikir tasbih yang tadinya berjumlah 1.782.000 menjadi 5.400.000 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dan ternyata Estimasi kebutuhan waktu untuk tambahan dzikir di atas hanya sekitar 35 menit per harinya.
berdzikir mengingat Allah,karena hidup memang adalah ladang bagi berbuat amal dan beribadah sebanyak mungkin, salah satunya dengan selalu membasahi lidah dengan dzikir, entah tasbih Subhanallah, entah tahmid Alhamdulillah, entah Takbir Allahu Akbar, entah Tahlil La ila Ha Ilallah, Istigfar Astagfirullah, Sholawat Allohumma Sholli Ala Muhammad wa Ala Ali Muhammad atau bentuk dzikir lain seperti membaca Quran, membaca La Haula Wala Quwwata Ila Billah, atau membaca Asmaul Husna seperti membaca Allah tanpa henti, atau membaca Ya Rahman, Ya Rakhim dan sangat banyak lagi dzikir lain. Maka sebait demi sebait dzikir kita lama kelamaan akan menjadi bukit amal atau gunung amal yang akan menjadi bekal Kelak |